
Jepang Menggemparkan Asia Dengan Kasino di Kota Osaka. Pada awal Oktober 2025, dunia perjudian Asia diguncang oleh berita besar dari Jepang: groundbreaking resmi proyek kasino terintegrasi di Osaka yang dimulai pada April lalu. MGM Osaka, resort mewah pertama di negara sakura yang menyertakan fasilitas kasino legal, menjadi sorotan utama setelah bertahun-tahun perdebatan dan persiapan. Berlokasi di Pulau Yumeshima, proyek ini bukan hanya soal meja judi, tapi juga hotel bintang lima, pusat konvensi, dan hiburan kelas dunia yang diharapkan menarik jutaan wisatawan. Dengan investasi mencapai 1,27 triliun yen (sekitar 8,9 miliar dolar AS), MGM Osaka menandai era baru bagi industri pariwisata Jepang, sekaligus menantang dominasi kasino di Macau dan Singapura. Kisah ini menggemparkan Asia karena menunjukkan bagaimana negara yang dikenal anti-judi kini melangkah maju untuk memacu ekonomi pasca-pandemi. BERITA BOLA
Siapa Pendiri Casino di Osaka, Jepang?: Jepang Menggemparkan Asia Dengan Kasino di Kota Osaka
Proyek MGM Osaka didirikan oleh konsorsium bernama Osaka IR KK, yang dipimpin oleh dua raksasa global: MGM Resorts International dari Amerika Serikat dan Orix Corporation dari Jepang. MGM, pemilik ikon seperti Bellagio di Las Vegas, membawa pengalaman lebih dari 50 tahun dalam mengelola resor kasino mewah. Sementara Orix, perusahaan keuangan Jepang yang berbasis di Osaka, menyumbang keahlian lokal dalam investasi dan operasional. Kedua mitra utama ini masing-masing memegang saham 40%, dengan 20% sisanya dibagi ke lebih dari 20 perusahaan Jepang, termasuk Panasonic, Kansai Electric Power, dan West Japan Railway.
Ed Bowers, CEO MGM Resorts Japan, sering disebut sebagai arsitek utama di balik visi ini. Bowers telah mendorong proyek sejak 2010-an, menggabungkan elemen budaya Jepang seperti desain minimalis dan layanan omotenashi dengan standar hiburan Barat. Groundbreaking pada 24 April 2025 dihadiri oleh Gubernur Osaka Hirofumi Yoshimura dan Wali Kota Osaka Hideyuki Yokoyama, yang menekankan komitmen pemerintah daerah untuk menjadikan ini sebagai “IR ala Jepang” yang berkelanjutan. Konsorsium ini terbentuk setelah undang-undang IR 2018, yang membuka pintu bagi tiga resor terintegrasi di Jepang, dengan Osaka sebagai yang pertama disetujui pada April 2023.
Berapa Luas Casino Yang Akan di Dirikan?
MGM Osaka dirancang sebagai kompleks raksasa seluas 49 hektar (490.000 meter persegi) di Pulau Yumeshima, pulau buatan di Teluk Osaka yang juga menjadi tuan rumah Expo 2025. Total luas lantai kotor (gross floor area) mencapai 770.000 meter persegi, menjadikannya salah satu resor terintegrasi terbesar di Asia. Bagian utama, yang mencakup 27 lantai di atas tanah dan satu lantai bawah tanah, memiliki luas 527.320 meter persegi, dengan fokus pada hotel, kasino, teater, ritel, dan fasilitas makanan-minuman.
Kasino itu sendiri, sesuai undang-undang Jepang yang membatasi ukuran hingga 3% dari total luas indoor, akan mencakup sekitar 23.100 meter persegi. Fasilitas ini direncanakan menampung 2.000 mesin slot dan 200 meja permainan seperti baccarat, roulette, dan blackjack. Selain itu, resor menyediakan 2.500 kamar hotel di tiga merek—MGM Osaka, MGM Villas, dan MUSUBI Hotel—serta 37.000 meter persegi ruang konferensi, 30.000 meter persegi area pameran, dan teater berkapasitas 3.500 kursi. Ada juga mal belanja, spa, taman publik, dan terminal feri untuk akses mudah dari pusat kota Osaka hanya 25 menit via kereta. Skala ini dirancang untuk menarik 20 juta pengunjung per tahun, dengan campuran 80% domestik dan 20% internasional.
Kapan Casino Tersebut Dapat Beroperasi?
Konstruksi utama MGM Osaka dimulai pada April 2025, setelah pekerjaan persiapan di lokasi sejak Oktober 2024. Proses ini dijadwalkan selesai pada Juli 2030, dengan operasional penuh direncanakan pada musim gugur 2025—tepat setelah penutupan Expo 2025 pada Oktober. Penundaan dari target awal 2029 disebabkan oleh persetujuan pemerintah pusat yang terlambat enam bulan pada April 2023, serta penyesuaian untuk meminimalkan gangguan terhadap Expo, seperti menunda penggunaan alat berat hingga setelah acara berakhir.
Pemerintah Jepang menetapkan tujuh syarat ketat, termasuk pencegahan kecanduan judi dan hubungan baik dengan komunitas lokal, yang harus dipenuhi sebelum lisensi akhir dikeluarkan. Biaya masuk untuk warga Jepang adalah 3.000 yen (sekitar 21 dolar AS), dengan batas kunjungan tiga kali seminggu untuk mencegah masalah sosial. Proyeksi pendapatan tahunan mencapai 520 miliar yen, dengan MGM memperkirakan pendapatan bruto dari permainan (GGR) hingga 6 miliar dolar AS per tahun. Infrastruktur pendukung, seperti ekstensi Jalur Nara Kintetsu dan Stasiun Yumeshima yang dibuka Januari 2025, akan siap mendukung arus pengunjung sejak awal operasi.
Kesimpulan: Jepang Menggemparkan Asia Dengan Kasino di Kota Osaka
MGM Osaka bukan sekadar kasino, tapi tonggak transformasi ekonomi Jepang yang menggemparkan Asia. Dengan konsorsium MGM-Orix yang solid, luas megah 770.000 meter persegi, dan operasional pada musim gugur 2030, proyek ini berpotensi menyaingi raksasa seperti Marina Bay Sands atau resor Macau. Ia menjanjikan ledakan pariwisata, penciptaan ribuan lapangan kerja, dan integrasi budaya Jepang dalam hiburan global. Namun, tantangan seperti isu kecanduan judi dan biaya sosial tetap harus diatasi dengan bijak. Bagi Asia, ini sinyal bahwa Jepang siap bergabung di panggung utama industri kasino, membuka babak baru persaingan sehat dan inovasi.