
Casino Terbesar di Asia Paling Banyak Pengunjung. Asia, khususnya Macau, tetap jadi magnet utama bagi pecinta judi global di 2025. Dengan lonjakan wisatawan pasca-pandemi yang mencapai 26,9 juta pengunjung ke Macau saja dalam delapan bulan pertama tahun ini—naik 15% dari 2024—casino-casino raksasa di wilayah ini tak pernah sepi. The Venetian Macao, yang dibuka sejak 2007, masih pegang gelar casino terbesar di Asia dengan luas lantai 10,5 juta kaki persegi, lengkap 3.000 suite hotel dan 550.000 kaki persegi area gaming. Tapi bukan ukuran saja yang bikin ramai; kombinasi hiburan, mewah, dan akses mudah dari China daratan dorong angka kunjungan harian hingga ratusan ribu. Di tengah tren VR dan crypto betting, casino seperti ini tak cuma soal meja taruhan, tapi pengalaman lengkap yang bikin pengunjung betah berhari-hari. Mari kita kupas kenapa The Venetian Macao dan rivalnya jadi primadona, plus tips biar kunjunganmu maksimal. BERITA BASKET
Keunggulan The Venetian Macao sebagai Raja Pengunjung: Casino Terbesar di Asia Paling Banyak Pengunjung
The Venetian Macao bukan cuma terbesar, tapi juga paling banyak dikunjungi di Asia, dengan rata-rata 40.000-50.000 pengunjung harian di puncak musim seperti Golden Week Oktober 2025, yang catat 1,14 juta turis ke Macau dalam delapan hari saja. Kompleks ini tiru replika Venesia lengkap kanal gondola, jembatan Rialto, dan langit-langit fresko ala Italia—semua bikin pengalaman seperti liburan Eropa di tengah hiruk-pikuk Cotai Strip. Area casino-nya luas 550.000 kaki persegi, punya 6.000 slot machine dan 800 meja taruhan, dari blackjack klasik hingga baccarat ala Asia yang RTP-nya bisa capai 98%.
Apa yang bikin ramai? Aksesibilitas. Dari Bandara Macau, cuma 15 menit naik shuttle gratis, dan terhubung langsung ke kereta ringan. Hotelnya punya 3.000 kamar suite mewah, mulai Rp2 juta per malam, dengan occupancy 95% di Agustus 2025. Selain judi, ada Cotai Arena untuk konser internasional—seperti show Ed Sheeran baru-baru ini—dan 1,2 juta kaki persegi mal belanja dengan 350 toko high-end. Data kunjungan menunjukkan 70% pengunjung dari China daratan, sisanya dari Hong Kong dan turis internasional, dorong revenue gaming Macau capai rekor $2,76 miliar di Agustus. Bagi keluarga, zona non-gaming seperti museum seni dan spa jadi daya tarik, bikin casino ini tak terasa “berbahaya” buat semua umur.
Rival Kuat: Galaxy Macau dan Jeju Dream Tower: Casino Terbesar di Asia Paling Banyak Pengunjung
Tak mau kalah, Galaxy Macau rebut posisi kedua dengan luas 1,5 juta meter persegi dan pengunjung bulanan 1 juta orang, terutama berkat pool party dan hiburan air terbesar di Asia. Dibuka 2011, kompleks ini punya 1.500 kamar hotel, 350 toko, dan casino dengan 1.600 meja—fokus pada VIP dari China yang suka baccarat high-stakes. Di 2025, Galaxy catat peningkatan 20% kunjungan berkat promo crypto cashback dan live streaming dealer, tarik Gen Z yang main via app. Revenue-nya nomor satu di Macau dengan $8 miliar tahunan, tapi pengunjung mass market-nya kalah tipis dari Venetian.
Di luar Macau, Jeju Dream Tower di Korea Selatan naik daun sebagai casino terbesar di negara itu, khusus turis asing. Agustus 2025, ia pecah rekor dengan 57.042 pengunjung—naik 52% dari tahun lalu—dan revenue KRW 42,99 miliar ($32,2 juta). Dengan 200 meja dan 1.300 slot, plus hotel 1.000 kamar di pulau vulkanik Jeju yang sejuk, ini jadi alternatif murah buat turis Asia Timur. Occupancy hotelnya 90%, didorong penerbangan langsung dari China dan Jepang. Tren 2025: integrasi K-pop event, bikin Jeju tarik 30% lebih banyak pengunjung muda dibanding 2024. Meski kalah ukuran dari Macau, fleksibilitas visa dan biaya rendah (taruhan mulai Rp100.000) bikin ia saingan serius.
Faktor Pendukung Lonjakan Pengunjung di 2025
Lonjakan pengunjung casino Asia tahun ini didorong beberapa hal. Pertama, pemulihan pariwisata China: Golden Week Oktober 2025 catat 143.000 pengunjung harian ke Macau, naik 2,8% dari 2019 pra-pandemi. Kebijakan visa on arrival dan shuttle gratis antar-casino bikin mudah. Kedua, diversifikasi hiburan: Venetian dan Galaxy tambah zona non-gaming 60% dari total area, dari spa hingga teater, kurangi stigma judi semata. Ketiga, tech inovasi—VR roulette di Venetian biarkan main dari kamar hotel, sementara app Galaxy tawarkan bonus crypto hingga 20%. Data menunjukkan 40% pengunjung kini main hybrid online-offline, naik dari 25% tahun lalu.
Tapi tantangan ada: regulasi ketat China batasi VIP high-roller, dorong fokus mass market. Di Jeju, policy foreign-only jaga eksklusivitas tapi batasi lokal. Secara keseluruhan, faktor ini bikin casino Asia catat 50 juta pengunjung kumulatif di paruh pertama 2025, dengan proyeksi akhir tahun 100 juta—dua kali lipat 2024.
Kesimpulan
Casino terbesar di Asia seperti The Venetian Macao, dengan jutaan pengunjungnya, bukti bahwa ukuran dan hiburan jadi kunci sukses di 2025. Dari kanal Venesia hingga pool Galaxy, mereka tawarkan lebih dari taruhan—sebuah pelarian mewah yang bikin ketagihan. Dengan tren tech dan pariwisata yang pulih, pengunjung diprediksi naik lagi, tapi ingat: main bijak agar tetap fun. Kalau rencana libur ke Asia, masukkan Macau atau Jeju di list—siapa tahu, keberuntungan menanti di meja berikutnya.